Label

Senin, 04 Desember 2017

HUKUM MUAWALAH ATAU TERUS MENERUS DALAM BERWUDHU

KESIMPULAN TEAM DHF

HUKUM MUWALAH ATAU TERUS MENERUS DALAM BERWUDHU
--------------------------

📃 Pertanyaan:

Pertanyaan:

Assalamualaikum ..
Saya mw nanyak ustad
Bagaimana jika ada seseorang  ambil wudu' di kran tau di pet..
Jika sewaktu" kran mati truss ambil wudu'nya blom selesai apakah boleh seseorang ithu pindah ke kran lainnya dan melanjutkan berwudu'nya ....
Butuh penceraan dan keterngan maz mazzz

📋 Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Dalam kasus di atas di bolehkan pindah kran satu nya ,  sebab dalm hukum muwalah/terus menerus dalm basuhan anggota wudhu hnya sebatas Sunnah yg mana jika di lakukan dgn sengaja sekali pun tidak lah membatalkan wudhu, hnya sj di makruhkan sebab mukholifussunnah,

Adapun dalm kasus di atas tergolong darurat, Krn bukan ada unsur kesengajaan, sehingga dalam perpindahan ke kran air satu nya tdk lah di makruhkan.

📝 KETERANGAN TAMBAHAN:

Yg di maksud:
بحيث لا يجف
Sekiranya tidak kering,
Sebagai mana dlm ibaroh di atas, adalah batas /atau tolak ukur dari muawalh/terus menerus dalam mencapai kesunnahan dalm wudlu, bukan tolak ukur sah dan tidak nya dlm wudlu,
Yg artinya seandainya wudlu separuh separuh, misal wudlu bagian muka kemudian basuhan selanjutnya di tunda hingga kering baru di basuh lagi anggota selanjutnya, maka dalam hal tersebut ttp sah wudlu nya (tdk perlu mengulang dari awal lagi) hanya saja cara wudhu yg demikian telah menyalahi sunnah yg di anjurkan syariat.
Kecuali dlm ke adaan darurat.

📚REFERENSI:

📖 Matan tuhfatul mukhtaj 1 hal 280 maktabah syamilah
وَكَذَا يُسَنُّ تَثْلِيثُ الدَّلْكِ وَالتَّسْمِيَةُ وَالذِّكْرُ وَسَائِرُ السُّنَنِ هُنَا نَظِيرُ مَا مَرَّ هُنَاكَ وَمِنْ ثَمَّ جَرَى هُنَا أَكْثَرُ سُنَنِ الْوُضُوءِ كَتَسْمِيَةٍ مُقْتَرِنَةٍ بِالنِّيَّةِ وَاسْتِصْحَابُهَا وَتَرْكُ نَفْضٍ وَتَنَشُّفٍ وَاسْتِعَانَةٍ وَتَكَلُّمٍ لِغَيْرِ عُذْرٍ وَكَالذِّكْرِ عَقِبَهُ وَالِاسْتِقْبَال
Fokus
ِ وَالْمُوَالَاةِ بِتَفْصِيلِهَا السَّابِقِ ثَمَّ وَسَيَذْكُرُهَا فِي التَّيَمُّمِ وَغَيْرِ ذَلِكَ

📖 Hasyiah Al Jamal 1 hal 123 maktabah syamilah

وَوِلَاءٌ) بَيْنَ الْأَعْضَاءِ فِي التَّطْهِيرِ بِحَيْثُ لَا يَجِفُّ الْأَوَّلُ قَبْلَ الشُّرُوعِ فِي الثَّانِي مَعَ اعْتِدَالِ الْهَوَاءِ وَالْمِزَاجِ وَيُقَدَّرُ الْمَمْسُوحُ مَغْسُولًا.

___________________________
📖 الاقناع جز 1 ص43
Jedah/berhenti di tengah2 wudu' bagi org tdk darurat dn tdk sempit waktunya, tdk mrmbatalkan wudu' namun begitu di sunnahkan MUWALAT/berturut2 antara anggota yg pertama dgn yg ke dua, skiranya anggota yg pertama tdk sampe kering sblum melakukan yg kedua,

Namun bg yg punya darurat atau waktu sudah sempit mk muwalat itu wajib,

والعاشر الموالات بين الاعضاء بحيث لايجف الاول قبل الشروع في الثاني مع اعتدال الهواء
الى ان قال  في غير وضؤ صاحب الضرورة كماتقدم ومالم يضق الوقت
وإلا فتجب.

Wallahu a'lam bish-shoowwab
diskusihukumfiqh212.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMAKAI CELAK SAAT PUASA

KESIMPULAN TEAM DHF HUKUM MEMAKAI CELAK MATA SAAT BERPUASA ----------------------------- 📝 PERTANYAAN: assalamu'alaikum Bagaimana ...