Label

Senin, 04 Desember 2017

HUKUM BACAAN KERAS DAN PELAN WAKTU WAKTU SHALAT

KESIMPULAN TEAM DHF

*HIKMAH BACAAN KERAS DAN PELAN DIWAKTU-WAKTU SHALAT*
========================

Pertanyaan:

Assalamualaikum ustadz...
Kenapa sholat ashar/dzuhur bacaan alfatihah/suratnya tdk dikeraskan..???

Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Kesimpulan:

⚛Hikmah sholat malam ( *MAGRIB, ISYA' DAN SUBUH* ) di nyaring kan bacaannya adalah:

⚜Waktu malam adalah waktu menyendiri (istirahat dari kerja) dan pada malam hari adalh waktu yang pantas untuk berbincang bincang,
Oelh karena itu di sunnahkan dalam sholat Maghrib,isya' ,subuh utk di nyaring kan bacaannya:

⚜Dan di malam hari suasana gelap dan sepi sehingga dgn bacaan keras tersebut diharapkan dapat mengingat kan sholat bagi  orang yang yang kebetulan lewat/m mendengar kan bacaan ayat-ayat al Qur'an.

⚜Disunnahkan di nyaring kan nya bacaan sholat di.malam hari agar dapat mendengar kan lantunan/bacaan ayat-ayat Al-Quran tersebut terhadap org Muslim sehingga ia akan tergerak hatinya utk segera menunaikan sholat.

⚜Pada malam hari adalah waktu yang aman dari kesia-siaan orang kafir saat mendengar ayat Al-Quran, karena orang kafir pada umumnya di malam hari sibuk istirahat sibuk berbeda jika pada siang hari org kafir sibuk dgn hal hal lain nya.

⚜Utk menampakkan nikmat munajat seorang hamba kepada Allah

⚜Pada malam hari terdapat kesemangatan,gairah dalam melaksanakan ibadah pada saat itu.

⚜Umum nya di malam hari manusia tidak di sibukkan dengan aktivitas/ kerja.

⚜Termasuk alasan di sunnahkan jahr sholat di malam hari di karenakan
Pada awal awal sholat di wajibkan terhadap qaum muslimin,  Pada saat sholat isya' dan subuh qaum kafir Quraisy sibuk dengan tidur.
Sedangkan di waktu magrib mereka sibuk dgn makan malam.

⚛HIKMAH/TUJUAN SHOLAT DI SIANG HARI *DZUHUR DAN ASHAR* di perankan bacaan nya:

⚜Karena pada awal-awal sholat di fardhu kan , kekuatan Islam masih belum seberapa sehingga utk melaksanakan sholat harus dgn cara bersembunyi,  Krn pada masa itu pada siang hari qaum kuffar Quraisy berkeliaran berbeda dgn malam harinya yg sibuk dgn makan malam dan tidur.

Sebab itu lah sholat Dzuhur ttp di syari'at kan di baca lirih/pelan Krn suatu hikmah dlm syariat tetap di lestarikan meski illat/sebab nya sudah hilang.

⚜Di antara hikmah nya juga:
karena pada siang hari adalah waktu ikhtilath/bercampur nya antara org banyak baik yg Muslim atau yg kafir (wkt sosial) sehingga di anggap kurang tepat utk bermunajat kepada Allah SWT .

maksud nya pada siang hari manusia cenderung sibuk dgn aktivitas nya masing-masing sehingga jika di nyaringkan mereka tdk akan memperdulikan lantunan ayat-ayat Al-Quran tersebut, bahkan kebanyakan tidak sempat mendengar kan lantunan ayat-ayat Al-Quran tersebut.

Oelh karena nya pada waktut itu disunnahkan untuk bi baca sirr/lirih/samar agar terhindar dari kesia-siaan bagi yg mendengar kan bacaan Al-Quran tersebut.

⚛Hikmah/juan di baca jahr/nyaring bacaan dalam *SHOLAT JUMAT DAN  IDUL ADHA/IDUL FITRI*
adalh:

⚜Sholat Jum'at dan idul Fitri dan idul adha di syari'at setelah Rasulullah berada di Madinah, pada masa itu islami sudah berjaya dan sudah aman dari gangguan dan segala kejahatan orang kafir.

⚜karena pada hari Jum'at dan hari raya orang-orang Muslim berduyun dr seluruh penjuru baik dari pedalaman ,pedesaan maupun perkotaan utk pergi ke masjid melaksanakan sholat Jum'at atau sholat 'aid

oleh karena nya di syari'at kan di nyaringkan bacaan agar mereka dapat mengambil wejengan /pelajaran saat mendengar kan ayat-ayat Al-Quran tersebut.

⚛REFERENSI:

📙Hasyiyah al-Jamal III/326

حِكْمَةُ الْجَهْرِ فِي مَوْضِعِهِ وَالْإِسْرَارُ فِي مَوْضِعِهِ أَنَّهُ لَمَّا كَانَ اللَّيْلُ مَحَلَّ الْخَلْوَةِ وَيَطِيبُ فِيهِ السَّمَرُ شُرِعَ الْجَهْرُ فِيهِ إظْهَارًا لِلَّذَّةِ مُنَاجَاةِ الْعَبْدِ لِرَبِّهِ وَخُصَّ بِالْأُولَيَيْنِ لِنَشَاطِ الْمُصَلِّي فِيهِمَا وَالنَّهَارُ لَمَّا كَانَ مَحَلَّ الشَّوَاغِلِ وَالِاخْتِلَاطِ بِالنَّاسِ طُلِبَ الْإِسْرَارُ لِعَدَمِ صَلَاحِيَتِهِ لِلتَّفَرُّغِ لِلْمُنَاجَاةِ وَأَلْحَقَ الصُّبْحَ بِالصَّلَاةِ اللَّيْلِيَّةِ ؛ لِأَنَّ وَقْتَهُ لَيْسَ مَحَلًّا لِلشَّوَاغِلِ عَادَةً ا هـ ع ش عَلَى م ر .
Artinya:
Hikmah membaca keras dan pelan pada waktu shalat yaitu waktu malam adalah waktu menyendiri, waktu yang tepat untuk bercakap-cakap karenanya syariat menetapkan bacaan keras saat shalat diwaktu tersebut untuk menampakkan nikmatnya munajat seorang hamba dihadapan Tuhannya. Dan diperlakukan pada shalat maghrib serta Isya’ karena terdapat kesemangatan orang yang menjalani shalat pada waktu keduanya.Sedang waktu siang adalah waktu bekerja dan bercampur dengan orang banyak, disyaritakan membaca dengan pelan karena disiang hari tidak layak untuk menuangkan munajat pada Allah.Dan waktu shalat shubuh disamakan dengan shalat malam (maghrib serta Isya’) karena pada umumnya diwaktu inipun orang belum tersibukkan dengan aneka pekerjaan.

📙Al-Fawakih ad-Dawaany I/505
والحكمة في طلب الجهر في صلاة الليل والإسرار في صلاة النهار أن صلاة الليل تقع في الأوقات المظلمة فينبه القارئ بجهره المارة، وللأمن من لغو الكافر عند سماع القرآن لاشتغاله غالبًا في الليل بالنوم أو غيره بخلاف النهار، وإنما طلب الجهر في الجمعة والعيدين لحضور أهل البوادي والقرى فأمر القارئ بالجهر ليسمعوه فيحصل لهم الاتعاظ بسماعه.
Artinya:
Hikmah diperlakukannya mengeraskan bacaan dishalat malam (maghrib, isya’ dan shubuh) serta diperlakukannya melirihkan bacaan dishlat waktu siang (dhuhur dan ashar) adalah sesungguhnya shalat malam terjadi disaan waktu-waktu gelap maka dengan suara kerasnya orang yang membaca al-Quran diharapkan dapat mengingatkan orang-orang yang lewat disamping waktu malam adalah waktu yang aman dari kesia-siaan orang kafir saat mendengar bacaan al-Quran sebab mereka pada umumnya sedang beristirahat atau sibuk dengan hal lainnya berbeda dengan waktu siang hari.Dan diperlakukan mengeraskan bacaan dishalat jumah dan hari raya karena kehadiran orang-orang pedalaman, pedesaan untuk menjalankan shalat berjamah maka diperintahkan mengeraskan bacaan agar mereka dapat mengambil wejangan saat mendengar bacaan al-Quran.

📘[ ~Hasyiah Al bajuri 1/174 ]
(قوله الصبح)إنما طلب الجهر فيها مع أن الكفار كانوا حين سماعهم القرآن في صلاة النبي صلى الله عليه و سلم يسبون من أنزله و من أنزل عليه كما مر لأنهم يكونون في هذه الوقت نائمين و لذلك طلب الجهر في العشاء أيضا و في نهارية مقضية ليلا أو وقت صبح و أما المغرب فطلب الجهر فيه لأنهم كانوا يشتغلون في وقته بالعشاء و أما الجمعة و العيد فلأنه صلى الله عليه و سلم أقامهما بالمدينة و لم يكن للكفار فيها قوة و لما كانوا مستعدين للإيذاء في وقتي الظهر و العصر طلب الإسرار فيهما بل و في الليلة المقضية نهارا و هذا السبب و إن زال لكن الحكم المترتب عليه باق لأنه الحكمة المشروعية و الحكمة لا يلزم دوامها ~ الباجوري ١/١٧٤
Artinya:
Disunnahkan melirihkan bacaan ketika shalat dhuhur dan ashar karena pada zaman nabi saw, di waktu itulah kafir qurais menyakiti nabi dan shabatnya, dan akan mencaci Allah dan rasulNya ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur'an.
Sdg dalam shalat subuh dan isya' disunnahkan mengeraskan bacaan karena pada waktu itu kafir qurais sedang berisitirahat, dan di waktu maghrib mereka sibuk dengan makan malam mereka,

Dalam shalat jum'at dan id juga disunnahkan mengeraskan bacaan karena kedua shalat ini disyariatkan ketika keadaan sudah aman yaitu ketika nabi saw sudah hijrah ke madinah.

---------------

mngeraskan bacaan SHOLAT saat SHOLAT JUM'AH adalah SUNNAH

Fokus pada ibaroh:
و أما الجمعة و العيد فلأنه صلى الله عليه و سلم أقامهما بالمدينة و لم يكن للكفار فيها قوة و لما كانوا مستعدين للإيذاء في وقتي الظهر و العصر طلب الإسرار فيهما بل و في الليلة المقضية نهارا و هذا السبب و إن زال لكن الحكم المترتب عليه باق لأنه الحكمة المشروعية و الحكمة لا يلزم دوامها ~
( الباجوري ١/١٧٤ )

⚛ *HUKUM MEMBACA JAHR/KERAS SAAT SHOLAT DZUHUR DAN ASHAR
ATAU SEBALIKNYA :MAGRIB, ISYA'DAN SUBUH DI BACA PELAN*

makruh mngeraskan bacaan syirri (lirih) mnjadi jahr(keras)

Dan begitu juga DIMAKRUHKAN
Diwaktu jahr/keras di baca sirr/lirih.

✡Keterangan:

diantara yg dimakruhkan pada sholat adalah membaca nyaring pada tempatnya pelan (sholat yg disunnahkan pelan bacaannya) dan juga dimakruhkan membaca pelan pada tempat yg nyaring (sholat yg disunnahkan nyaring bacaannya) begitu juga makruh bagi makmum membaca nyaring dibelakang imam.

⚛REFERENSI:

📙minhajul qowim

(و) يكره (الجهر في موضع الأسرار والأسرار في موضع الجهر، والجهر) للمأموم (خلف الإمام)، لمخالفته للاتباع المتأكد في ذلك

📙المقدمة الحضرمية (ص: 80)

فصل في مكروهات الصلاة ويكره الالتفات بوجهه إلا لحاجة ورفع البصر إلى السماء وكف شعره أو ثوبه ووضع يده على فمه بلا حاجة ومسح غبار جبهته وتسوية الحصى في مكان سجوده والقيام على رجل وتقديمها ولصقها بالأخرى والصلاة حاقنا أو حاقبا أو حازقا إن وسع الوقت ومع توقان الطعام إن وسع أيضا وأن يبصق في غير المسجد عن يمينه أو قبالته ويحرم في المسجد ويكره أن يضع يده على خاصرته وأن يخفض رأسه في ركوعه وقراءة السورة في الثالثة والرابعة إلا لمن سبق بالأولى والثانية فيقرؤها في الأخيرتين

والاستناد إلى ما يسقط بسقوطه والزيادة في جلسة الاستراحة على قدر الجلوس بين السجدتين وإطالة التشهد الأول والدعاء فيه وترك الدعاء في التشهد الأخير ومقارنة الإمام في أفعال الصلاة والجهر في موضع الإسرار والإسرار في موضع الجهر والجهر خلف الإمام

📘مجموع شرح مہذب 3,345
فرع:لو جہر فی موضع الاسرار, أوعکس,لم تبطل صلاتہ ولاسجودسہوفیہ, ولکنہ ارتکب مکروھاھذا مذھبنا,وبہ قال الأوزاعی وأحمد فی أصح الروایتین. وقال مالک والثوری وأبو حنیفۃ واسحاق:یسجد للسہو دلیلنا قولہ فی حدیث قتادۃ,ویسمعنا الأیۃ أحیانا,وھو صحیح کما سبق

https://diskusihukumfiqh212.blogspot.com

[ والله اعلم بالصواب ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMAKAI CELAK SAAT PUASA

KESIMPULAN TEAM DHF HUKUM MEMAKAI CELAK MATA SAAT BERPUASA ----------------------------- 📝 PERTANYAAN: assalamu'alaikum Bagaimana ...