Label

Minggu, 20 Agustus 2017

HUKUM MENJAMA' DAN QOSHOR SHOLAT BAGI ORG YG BERPEROFESI SOPIR,TRAVEL,PELAUT DLL

HUKUM MENJAMA' DAN QOSHOR SHOLAT BAGI ORG YG BERPEROFESI SOPIR,TRAVEL,PELAUT DLL
============================================================
Assalaamu'alaykum wr.wb.
Ustdz/dzah sy mo tanya
1.Pengertian dr musafir yg dpt kringanan mnjama'/mengqoshor sholat itu apa?
2.klo seumpama sseorng dlm ksehariannya memng bkerja di luar kota,misal mnetap di malang tp krjanya di sby,itu apkah bs dikatakan sbg musafir?
Trimakasih ats jwabannya.
Wassalaamu'alaykum wr.wb.
JAWAB:
S-1- setiap org yg berpergian baik jauh atau dekat adalh musafir, akan tetapi ada ketentuan-ketentuan bagi musafir yg boleh/mendapatkan RUKHSOKH/KERINGANAN SYARI.AT seprti menjama' dan menqoshor sholat dan bolehnya ifthor/tdk berpuasa ketik sedang melakukan perjlanan.
berikut syarat syarat JAMA' DAN QOSHOR BAGI MUSAFIR
SYARAT SHALAT QASHAR
Boleh bagi musafir untuk mengqashar shalat yang empat raka'at menjadi 2 (dua) raka'at dengan 5 (lima) syarat: (a) Bukan perjalanan maksiat. (b) Jarak yang ditempuh mencapai 16 farsakh[1]. (c) Shalat empat raka'at. (d) Niat qashar saat takbiratul ihram (takbir pertama).
(e) Tidak bermakmum pada orang mukim.
SHALAT JAMAK
Musafir boleh menjamak (mengumpulkan) shalat antara shalat dzuhur dan ashar dalam satu waktu yang mana saja dan antara shalat maghrib dan isya' di waktu mana saja yang disuka.[2]
Orang yang bukan musafir juga boleh menjamak shalat dalam keadaan hujan dengan syarat melakukannya di waktu yang pertama.
----------------------
[1] 16 farsakh kira-kira antara 81 sampai 83 km.
[2] Menjamak shalat adalah mengumpulkan dua shalat fardhu dalam 1 (satu) waktu. Seperti, shalat dhuhur dan ashar dan maghrib dan isya'. Melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya' di waktu dzuhur atau maghrib disebut jamak taqdim. Sedang melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya' di waktu ashar atau isya' disebut jamak ta'khir.
DASAR PENGAMBILAN TAQRIB MATAN FATHUL QORIB
(فصل) ويجوز للمسافر قصر الصلاة الرباعية بخمس شرائط: أن يكون سفره في غير معصية. وأن تكون مسافته ستة عشر فرسخا. وأن يكون مؤديا للصلاة الرباعية. وأن ينوي القصر مع الإحرام. وأن لا يأتم بمقيم.
ويجوز للمسافر أن يجمع بين الظهر والعصر في وقت أيهما شاء وبين المغرب والعشاء في وقت أيهما شاء، ويجوز للحاضر في المطر أن يجمع بينهما في وقت الأولى منهما
____________________________________________________
S.2- TERKAIT HUKUM SHOLATNYA org yg berprofesi sperti sopir,pelaut ,trevel dll yg memng pekerjaan nya beprgian jauh yg memng sudah memenuhi jara, tempuh sebagaimana tertera di atas minima 81/83.KM
maka dalam menyikapi hal tersebut ulama' IKHTILAF/BERBEDA PENDAPAT
MENURUT MADZHAB SYAFII HUKUM NYA BOLEH DI JAMA' DAN DI QOSHOR.
MENURUT MADZHAB IMAM AHMAD tidak boleh di jama' dan qoshor (harus sholat sbagaiman biasanya/sempurna)
AL-IMAM AS-SUBQIY menyatakan bhw bagi musafir yg sekiranya tdk memungkinkan utk mengqodlo puasa nya di kemudian hari krn memng perofesinya sll dlm perjalanan/musafir maka org tersebut tdk boleh ifthar/tdk puasa.
dari fatwa ini dapat ditarik kesimpulan bhw musafir yg mmng profesi nya sll brada dlm perjalann td boleh menjama'/qoshor sholat nya, namun secara garis besar fatwa madzhab syafii dalm QAUL AUJAH/QAUL YG DI UNGGULKAN terkait permasalhan ini adalh boleh menjama'/qoshor sholat nya sebagai mana komentar IMAM IBNU HAJAR dalam kitab ath-thuhfahnya.
meski demikian tetap sholat itmam/sempurna jauh lebih baik/afdlal.
refrensi:
خرج بقولنا ولم يختلف فى جواز قصره .من اختلف فى جواز قصره كملاح يسافر فى البحر ومعه عياله فى سفينة ومن يديم السفر مطلقا كالساعى فإن الاتمام افضل له خروجا من خلاف من اوجبه كالإمام احمد رضي الله عنه
“Dikecualikan dari penuturan kami (mushannif) dan tidak terjadi perbedaan ulama tentang kebolehan mengqoshor sholat bagi seorang musafi adalah orang yang di perselisihkan ulama tentang kebolehan mengqoshor sholatnya seperti seorang pelaut yang selalu berlayar bersama keluarganya dalam kapal atau orang yang selalu bepergian seperti seorang pengusaha maka menyempurnakan sholat (tidak mengqoshor) baginya lebih utama agar terhindar dari perbedaan pendapat ulama yang mewajibkan menyempurnakan sholat baginya seperti pendapat Imam Ahmad” (Hasyiyah al-Bajuri I/201).

وقال السبكي : بحثا ولا أي ولا يجوز الإفطار لمن لا يرجى زمنا يقضي فيه لإدامته السفر أبدا وفيه نظر ظاهر فالأوجه خلافه ( ابن حجر ، التحفة ، ج 3 ص 430 )
"Imam Subki berpendapat tidak diperkenankan membatalkan puasa bagi orang yang tidak punya harapan diwaktu lain untuk mengqodho karena terus menerus bepergian, dalam hal ini ada perbedaan pendapat yang lebh benar (alawajh) adalah kebalikannya" (Attuhfah III/430.

waALLAHU A'LAMU BISH-SHOWAB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMAKAI CELAK SAAT PUASA

KESIMPULAN TEAM DHF HUKUM MEMAKAI CELAK MATA SAAT BERPUASA ----------------------------- 📝 PERTANYAAN: assalamu'alaikum Bagaimana ...